12 April 2009

Artikel tentang SDA dan masalah kependudukan yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah, memiliki banyak kekayaan alam yang tersimpan di negaranya, dikenal oleh bangsa luar sebagai bangsa yang ramah, dan memiliki beragam adat istiadat dan tradisi yang mewarnai kehidupan Bangsa Indonesia. Namun yang terjadi sekarang berbeda dengan yang terdahulu. Rakyat-rakyat banyak yang kekurangan sumber daya alam seperti minyak, dsb. Selain kekurangan sumber daya alam, bencana alam sudah banyak yang terjadi. Contohnya adalah jebolnya Danau Situ Gintung yang mengakibatkan musnahnya rumah-rumah yang terdapat di sekitarnya dan tewasnya berpuluh-puluh orang. Karena kemiskinan yang merajalela, maka mentalitas orang indonesia berubah dari yang ramah menjadi buta kekuasaan dan gila harta, sehingga menghalalkan segala cara agar kebutuhannya terpenuhi dengan merampok, korupsi, dsb. Sungguh ironi mengingat indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki penduduk yang terkenal ramah. Mengapa ini semua bisa terjadi?
Mungkin semua ini terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri. Mentalitas yang buruk yang dimiliki oleh pemerintah dalam menangani negeri ini menyebabkan pengelolaan Sumber Daya Alam milik negara tidak dikelola secara professional. Sungguh merupakan ironi, melihat Indonesia sebagai negara penghasil minyak dan anggota OPEC membeli minyak dari negara lain, sehingga harga minyak di indonesia harus mengikuti harga minyak dunia. Imbas dari itu semua adalah harga minyak bumi yang naik turun bak roller coaster. Selain itu juga berantakannya kinerja pemda dalam mengurusi Sumber Daya Alam dan kesejahteraan rakyat di daerahnya.
Mungkin Sumber Daya Alam di Indonesia sudah sebagian besar dikuasai oleh pemerintah swasta. Sedangkan pemerintah hanya mendapat sekian persen dari apa yang dikuasai oleh swasta. Bahkan pemerintah hanya sekedar mengawasi dan hanya mengambil sebagian kecil dari hasil SDA-nya. Selain itu juga, kebanyakan para pekerja yang bekerja di perusahaan swasta tersebut memiliki tingkat keselamatan dibawah 40%. Selain memiliki tingkat keselamatan yang rendah, gaji mereka juga rendah dan kesehatan mereka tidak terjamin. Biasanya para penduduk yang tinggal di daerah sekitar terganggu karena limbah-limbah pabrik entah itu polusi udara, suara, air, dsb. Dihasilkan oleh pabrik-pabrik pengeolah barang-barang mentah seperti tambang batubara,dsb.
Maka dari itu, untuk mencegah itu semua haruslah ada kontrol dan pengawasan terhadap Sumber Daya Alam berdasarkan UU dan peraturan yang berlaku. Selain itu juga keuntungan harus dibagi rata,jangan hanya menguntungkan pihak investor saja. Bisa jadi kalau begini terus Indonesia akan dikeruk Sumber Daya Alamnya saja. Dengan pemeliharaan terhadap kekayaan yang kita miliki, pohon-pohon tidak ditebang sembarangan, tanggul-tanggul yang akan jebol ditambal , dsb. maka bencana alam yang menimpa penduduk dan masalah-masalah yang terjadi setelahnya pasti akan minim terjadi. Badan pemerintahan yang tidak becus menangani masalah yang terjadi sekarang diharapkan diganti.

Tidak ada komentar: