15 Mei 2014

sebuah cerita

Salah satu dari sekian banyak hal yang aku percaya di dunia ini adalah bahwa sesuatu yang kecil bisa mempengaruhi  hal-hal yang besar. Seperti misalnya jika rajin membereskan kamar setiap hari maka bisa saja hidupnya akan terus tertata dengan baik. Langsung saja tanpa basa basi yang lama ku mulai ceritaku setelah sekian lama tidak membagikannya kepada para pembaca.

Malam itu, ketika aku hendak mengisi perutku yang kembali lapar dengan makanan kesukaanku, aku melihat sepasang kekasih yang kebetulan membeli makanan yang sama dengan aku. Memang, keberadaan mereka bisa dibilang biasa saja dan hanya berkomunikasi sewajarnya layaknya sepasang kekasih. Belum lagi rupa si gadis yang rupawan dan bau parfumnya yang mendukung kecantikan si gadis tersebut. Namun, keberadaan mereka membuatku langsung teringat akan orang yang aku kasihi dan cintai, yang telah mendapatkan tempat di hatiku walaupun dia mungkin tidak berpikir serupa denganku. Kesibukanku dalam menghadapi berbagai kegiatan dan persiapan menuji ujian membuatku sedikit menyingkirkan mereka dan menempatkan mereka di posisi yang sekian. Maafkan aku, memang semua ini merupakan kesalahanku, namun itulah fakta yang terjadi.

Selain itu, statusku juga membuatku menahan semua ini. Rasa kangen, rindu, dan keinginan untuk menghabiskan waktuku bersamamu dengan terpaksa aku tekan demi jalan yang sedang aku lalui ini. Berat memang, tapi harus. Banyak hal yang harus aku tekan dan tolak walaupun hasrat untuk itu tetaplah ada. Bahkan aku sudah siap menerima jika suatu saat nanti kamu seakan-akan tidak ingat lagi siapa diriku ini. Seakan-akan aku lupa dan mencoba untuk membohongi perasaanku dengan terus membohongi diriku sendiri. Hal besar yang setiap kali aku syukuri ini muncul kembali setelah aku tekan sekian lama melalui hal sederhana yang mampu dijangkau oleh panca inderaku. Perasaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata dan belum aku mengerti dengan baik ini muncul kembali. Aku bersyukur, bahwa dengan mengenalnya, aku mengerti mana yang eros, agape, dan philia walaupun aku sendiri sampai sekarang sulit menjelaskan dengan kata-kata sendiri. Dengan mengenalnya,  aku mengerti bahwa Sang Maha Pencipta menggunakan hal-hal yang aku mengerti untuk mensyukuri rahmatNya. Dengan mengenalnya lagi, aku memahami bagaimana cinta itu seharusnya dipahami, walaupun sekali lagi aku tidak dapat menbahasakannya dengan baik karena kemampuan berbahasaku yang terbatas. Lalu, ketika ingin membayangkan lebih jauh lagi, si penjual menepuk pundakku dan berkata bahwa pesananku sudah siap. Aku pun membayar makanan itu dan tak lupa untuk berterima kasih kepada si penjual.

Akhirnya, dengan makanan di tanganku, aku beranjak pulang menuju kamarku, lalu menulis cerita ini, dan menyapa dia dengan berkata :”hai, apa kabar?”


ciao

26 Januari 2014

random pt. sekian

Hai, kamu..

iya kamu..


kamu apa kabar?baik-baik aja kan?

sini deh, aku mau kasih tau ke kamu. 


Kamu tau kan yang katanya disebut hukum rimba?ga tau?itu lho yang kuat yang bertahan, kayak di hutan-hutan gitu. Yang kuat yang gesit ya bertahan. Nah, hukum itu ternyata juga berlaku loh buat manusia, walaupun ga pake bunuh-bunuhan kayak di hutan-hutan gitu, tapi ada juga sih yang masih bunuh-bunuhan. Kalo buat manusia, siapa yang punya kuasa kemungkinan besar akan menggunakan kuasanya untuk menindas yang lain. Ga usah gede-gede banget kayak pejabat-rakyat jelata, yang sama derajatnya juga gitu. Misalnya kalo di kelas ya, mentang-mentang punya ‘kekuatan’ lebih dan unggul di bidang tertentu langsung membunuh temen-temen yang ga bisa, kalo di kerjaan ya punya koneksi lancar dengan bos dan kawan-kawannya langsung bertindak semena-mena ke yang lain. Mungkin kamu juga udah pernah denger yang tadi aku sebutin itu. Nah, sekarang coba kamu liat gunung itu deh. Tinggi dan besar kan? Nah, seperti itulah ekspetasi kebanyakan orang atas diri kamu. Kamu ga tau apa yang dihadapi nanti, masuk ke dunia baru yang bener-bener baru, dan ekspetasi orang tinggi setinggi gunung, ketemu orang yang punya ‘kekuatan’ tapi sama-sama berjuang bareng kamu. Bisa habis dimakan kamu nanti. Orang-orang jadi kecewa, kamu juga kecewa, dan dia yang makan kamu itu.......ya gitu deh....bayangin sendiri aja deh ya..sesama temen seperjuangan bukannya ditopang bareng2 malah dimakan juga. Sedikit peluang bisa jadi usaha. 


Yah, yang kayak gini mah sesama serigala juga ikut dimakan, ga usah pake bulu domba segala.pembunuh udah banyak beredar, dari yang pembunuh beneran sampe ke pembunuh yang aku ceritain itu. Pembunuh yang terakhir justru lebih bahaya, karena ga ada yang tau dia pembunuh apa bukan, kan ga boleh nge-judge sembarangan. Bisa-bisa kalo nge-judge sembarangan dituduh fitnah lagi, kan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Sebenernya sih ketauan mana yang tulus dan mana yang mau bunuh kamu, pinter-pinter baca keadaan aja. Tapi, untuk bisa baca keadaan ya mesti pernah ngalamin dulu gimana rasanya, masalahnya teori-teori yang ada kadang suka salah tebak. jadi ya, kamu hati-hati ya. Aku doain kamu supaya kamu bisa bertahan hidup dan jadi apa yang kamu inginkan dan bisa membuat orang lain yang menaruh harapan kepada kamu tidak kecewa.. ya udah, sampai jumpa di lain kesempatan ya, soalnya tempatku juga......................








Begitulah


Ciao!