24 Juni 2011

Cerita (nggak) Lucu

mungkin ini cerita udah banyak yang tau.. Namun, buat yang blom tau, tak ceritakan..ini ceritanya..maf bila jayus

Pada suatu hari, ada tiga orang jalan2 ke suatu suku pedalaman di tengah hutan..Mereka ke sana karena kesasar..tiba-tiba mereka bertemu dengan sekelompok penghuni hutan itu, ya bisa dikatakan manusia primitif yang tinggal di sana, sehingga menjadi penduduk hutan...lalu si pemimpin kelompok mengatakan bahwa mereka disuruh mengambil buah yang sama sebanyak delapan buah..spontan mereka bertiga mencari buah yang disukainya..

Setelah 2 jam kemudian orang pertama datang membawa buah apel. Ternyata, si kepala suku bilang bahwa kedelapan buah itu harus dimasukkan ke dalam lubang pantat mereka, dan harus tanpa suara pada saat memasukan buah itu, kalau tidak, kepalanya akan dipenggal..dengan kewalahan si orang pertama memasukkan buah ke lubangnya..satu berhasil, dua gagal karena dia berteriak kesakitan..Alhasil dia pun dipenggal..

Orang kedua pun sempat mengintip orang pertama, namun secara diam-diam..alhasil dia pun berpikir bahwa dia beruntung untuk mengambil buah kelengkeng, karena ukurannya kecil..dia pun melangkah ke arah kepala suku dan mulai memasukkan buahnya..1,2,3,4,5 buah dengan mudah ia masukkan untuk bertahan hidup, begitu juga dengan buah yang ke 6 dan yang ke 7..namun pada saat ia mau memasukkan buah yang terakhir, ia pun tertawa dengan keras dan kepalanya dipenggal seketika..gagallah ia..

Dan kedua orang itu pun bertemu di perjalanan menuju surga..

Orang 1: eh, lu kan masukkin buah kelengkeng, mestiny lolos dong?kok lo bisa nyusul gua?
Orang 2: gmn mau lolos?pas gw mau masukkin buah yang terakhir, eh dateng temen kita yang satu itu sambil bawa duren delapan dengan muka yang seneng parah..dikira mau dimakan kali ya?

04 Juni 2011

Lawang Sewu..A thousand door with full of mystics

malam semua..apa kabar?tanpa banyak cingcong akan saya ceritakan trip saya ke lawang sewu...yang jelas cerita ini disertai dengan foto-foto kece dari saya, jadi kalau melihat foto yang ada sayanya, jangan salahkan saya bila anda langsung lari terbirit2 ke kamar mandi karena muntah melihat foto-foto saya, karena sayang kalau mengotori komputer/laptop/notebook/tablet pc/iPad/Galaxy Tab/dsbdkk...


Ketika matahari sedang gencar-gencarnya memancarkan pesonanya, saya pun mengowes sepeda dari suatu tempat di mana saya bermalam ke Lawang Sewu, yang terletak di sebelah katedral. Apa itu Lawang Sewu?lawang sewu adalah seribu pintu(orang yang ngerti bahasa jawa juga ngerti kalo itu artinya seribu pintu). Bagi yang belum tau lawang sewu itu apa, bisa dilihat di sini-> http://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_Sewu ..lu tau sendiri gua malasnya kayak apa..enough for the chit-chat, i want to share my story when i went to Lawang Sewu...

Sebelum saya mengowes sepeda, saya mengambil dan memakai kaos baru kebanggaan saya, the MVP, baru gowes. Jaraknya tidak teralu jauh, jadi saya bisa mengowes sepeda tanpa rasa lelah yang begitu berarti(halah!)..tiba di depan sana, tentu saja saya mengabadikan gambar terlebih dahulu..gambarnya bisa dilihat di bawah ini..


ternyata eh ternyata, yang saya ambil gambarnya adalah situasi lalu lintas yang ada di depan sana..begitu kaget saya melihat Lawang Sewu yang sedang di renovasi..langsung saja tanpa basa-basi saya bertanya ke pak satpam..

Pak Satpam(PS) :selamat siang mas. ada perlu apa ya?
Ane(M) :saya mau rekreasi ke Lawang Sewu pak.
PS : Mas Sendirian mau rekreasi?
M : Iya pak.
PS : (sambil memasang muka heran) Baiklah, saya beritahu ya, harga tiket masuknya sepuluh ribu rupiah, bayar pemandunya tiga puluh ribu rupiah
M : baik pak.beli tiketnya di sebelah mana ya?
PS : di sebelah sana(sambil menunjuk ke arah dalam)..(menengok ke arah rekan-rekan-nya)woi, pemandu!ada kerjaan nih!
Pemandu(P) : (bergerak ke arah saya) mari mas!

Langsung saja saya menuju tempat parkir untuk meletakkan sepeda saya. Sudah meletakkan sepeda, saya pun bersama dengan pak pemandu(gua lupa namanya siapa) bergerak untuk membeli tiket dan membayar pemandunya terlebih dahulu. Biar lebih aman dan nyaman jalan-jalannya...dan akhirnya, trip in Lawang Sewu is started..sekedar tambahan, saya ke sini sendirian,tanpa grup maupun grupies(najis,gak nyambung blas)..

Pertama, saya diajak pemandu untuk melihat-lihat tentang sejarahnya lawang sewu, desain arsitekturnya, dan foto-foto tentang lawang sewu itu sendiri. Puas dijelaskan oleh si pemandu, saya diajak menuju lantai dua..dan dalam suatu obrolan.......
P : liat nih mas, ini gedungnya masih jaman belanda, jadi arsitekturnya masih bergaya belanda..
M : oh,iya2 mas(sambil ttp jalan)..

(menemukan spot yang bagus untuk berfoto)
P : mas, liat pemandangannya, serasa foto di eropa kan?sini-sini saya fotokan...
M : (mengambil kamera dan meminjamkannya ke mas pemandu)ini mas..(setelah itumencari posisi yang pas untuk difoto)
P : oke mas..mantep ini... siap,1,2,3
*cekrek!
P : ini hasilnya mas(sambil menunjukkan kameranya ke saya)
hasilnya ada di bawah ini



M : (melihat hasilnya)hmm.....oke-oke..lanjut mas!

Setelah berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan menuju sebuah lorong..dan tak lama kemudian....

P : mas, pernah nonton film (kalo gak salah) Ketika Cinta ber.........(sengaja disensor karena lupa) nggak?
M : emmm....enggak mas, kenapa emangnya?
P : tau gak mas, lorong ini pernah dipake syuting film itu mas!pas adegan rumah sakitnya..
M : hoo.....yayaya....(sambil mengangguk-anggukkan kepala entah percaya saja walaupun ditipu, nggak ngerti, masa bodo, dan merasa mengerti)
P : sini deh mas, saya fotokan...
M : (mengambil kamera dan meminjamkannya ke mas pemandu)ini mas..(setelah itumencari posisi yang pas untuk difoto)
P : oke mas..mantep ini... siap,1,2,3
*cekrek!
P : ini hasilnya mas(sambil menunjukkan kameranya ke saya)
hasilnya ada di bawah ini


M : (melihat hasilnya)hmm.....oke-oke..lanjut mas!

Setelah berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan..tak terasa kami pun tiba di WC-nya lawang sewu. Jangan berharap bahwa saya akan buang air atau sekedar cuci muka di sana, karena sudah tak berfungsi lagi..namun kloset, tempat kencing, dan wastafelnya masih bagus dan kuat..saya sudah melihat mas pemandu menduduki wastafelnya, jadi saya percaya kalau itu masih kuat...dan tentunya saya mengambil gambar sebagai bukti bahwa kloset,tempat kencing, dan wastafelnya didatangkan langsung dari Amsterdam, Belanda..tentunya saya memotret wastafelnya saja, karena saya malas memotret tempat kencingnya, apalagi klosetnya..
ini buktinya:



puas dari wc, kami pun berjalan-jalan kembali.....

P : mas, bisa itung ga jumlah pintu di sini?banyak banget kan?
M : iya,ga bisa mas..banyak banget..
P : ini pintunya diitung dari daun pintunya, satu pintu yang begini ada 6 daun..
M : daunnya itu yang kayu pintunya ini ya?(sambil mencoba menggeser daun pintu)
P : iya mas...itu pintunya dari kayu jati loh, makanya kuat..
M : (menggetok-getokan kepalan tangan ke pintunya) oh iya mas, kuat..
P : kalau mau, mas berdiri di depan pintu itu, nanti saya fotokan
M : (mengambil kamera dan meminjamkannya ke mas pemandu)ini mas..(setelah itumencari posisi yang pas untuk difoto)
P : oke mas..mantep ini... siap,1,2,3
*cekrek!
P : ini hasilnya mas(sambil menunjukkan kameranya ke saya)
hasilnya ada di bawah ini



M : (melihat hasilnya)hmm.....oke-oke..lanjut mas!
P : sekarang kita ke balkon mas...ayo ikut saya!

setelah tiba di balkon, pemandu menceritakan bahwa dulu balkon ini pernah menjadi tempat penyimpanan barang-barang untuk menunjang fungsi sebenarnya di zaman dahulu.. lalu saya mengambil gambar balkon ini..gambarnya ada di bawah ini




setelah menggambil gambar, kami pun berjalan menuju ruang bawah tanah yang terkenal mistis itu(ga usah ruang bawah tanahnya semuanya juga mistis..balkon tadi katanya dulu tempat pembantaian jaman jepang, dan tangga yang saya turuni ini pernah terdengar suara anak kecil...)....setelah turun dan tiba di ruang bawah tanah,ternyata bayar lagi buat masuknya..sepuluh ribu...dan tentunya saya membayar tiket masuknya, kapan lagi masuk ke Lawang Sewu?haha...setelah masalah administrasi beres, saya pun memakai sepatu boot dan masuk bersama pak pemandu..tibalah kami di........ruang bawah tanah..

Pak pemandu cerita bahwa di sini pernah menjadi tempat uji nyali, karena tempatnya sangat gelap sekali..sangat gelap,,sesekali pak pemandu mematikan senter untuk meyakinkan bahwa tempat ini sangatlah gelap.. Lalu kami pun berjalan-jalan dan saya menemukan tempat yang lumayan terang, ya lumayan lah buat diambil gambarnya...ini gambarnya:



setelah itu kami melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat..Pemandunya bilang kalau ini waktu jaman jepang dipakai buat penjara berdiri..penjara berdiri di tempat yang sangat-amat gelap dan mistis ini, bisa stres nnti gua klo dikurung kayak gini..akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan dan kembali ke tempat masuk ke ruang bawah tanah..

selesai dari ruang bawah tanah berarti selesai pulalah perjalananku di Lawang Sewu ini...walaupun memakan biaya yang sangat mahal bila berjalan-jalan sendiri, tapi 50 ribu setimpal lah dengan pengalaman yang saya dapat, walaupun cuma melihat gedung kosong berpintu banyak yang penuh dengan misteri...sebelumnya, saya pun mengambil beberapa gambar..bisa dilihat di bawah ini:









setelah mengambil gambar, saya pun mengowes sepeda untuk kembali ke tempat saya bermalam..pertama-tamanya memang tidak ada yang menarik, biasa saja,,sampai pada akhirnya di jam menjelang maghrib, sinyal hape saya berubah-ubah dari GPRS ke GSM tanpa alasan yang jelas, padahal operator yang saya pakai tidak begitu bermasalah...Sinyal hape saya seperti itu terus sampai menjelang malam, kira-kira setelah saya makan malam....benar-benar mistis..mungkin itu saya dapatkan setelah memotret ruang bawah tanah di Lawang Sewu..sampai sekarang pun saya belum menemukan jawabannya...amazing buat saya....

02 Juni 2011

Sir Dandy's First Album : Lesson #1 - Review by me..

Halo semua..apa kabar?saya baik2 saja..baru beli CD baru nih..Lesson #1 dari Sir Dandy...by the way, siapakah Sir Dandy sebenarnya?vokalis band Teenage Death Star yang fenomenal itu(halah!)..kalau masih ndak tau,silakan search di gugel,yahuuuu,bing,ask,dkkdsb saking banyaknya. Oke2, saya akan mereview album ini dari lagu secara keseluruhan, lirik dan kunci gitarnya yang simpel, dan albumnya secara fisik..
kita mulai dari renungannya yang terletak di CD-nya:
* Meminjamkan CD ini kepada teman untuk di kopi ke dalam komputer / iPodnya adalah sebuah kerugian. Anda yang keluar duit, orang lain yang menikmati.
* Meng-kopi lagu dalam CD ini kemudian di upload agar bisa di download gratis oleh orang yang anda tidak kenal, agar anda terlihat keren adalah sebuah kebodohan
* Melakukan perbuatan baik dan bermanfaat, tidak harus melulu mengingatkan orang akan bahaya Global Warming yang sebenarnya anda juga kurang faham. Menganjurkan orang untuk memiliki CD ini dengan menyuruh mereka membeli, berarti anda sudah melakukan satu kebaikan.





Terima Kasih




Oke, saya mulai dari mana ya review-nya?dari tadi?dari kemarin?atau dari Anyer sampai Panarukan?ah jayus sekali ini....Ternyata mulai dari lagunya secara keseluruhan,bukan satu-satu. Mengapa saya melihat lagunya secara keseluruhan?karena kalau satu-satu pasti akan panjang, dan anda akan bosan..jadi ya,secara keseluruhan saja..haha....

Lagu: yaaaaa,10 lagu yang ada di sini pasti diawali dengan sebuah narasi/cerita singkat, kalau biasanya langsung main lagunya atau disambung-menyambung menjadi suatu rangkaian yang disebut Indonesia(halah!gak nyambung!)..hahaha,ga deng,,tp kebanyakan ada band yang lagu-lagu di albumnya disambung-sambung jadi seperti cerita gitu..entah kenapa kita diajak untuk mengerti lagu itu dari narasi yang sudah disampaikan di awal lagu..musiknya easy listening, better than musik pasaran laaaa(kayak lu tau aja musik pasaran gmn)...beda banget dah sama bandnya, Teenage Death Star.. Entah kenapa vokalis band-band cadas kalo bikin side-project pasti lagunya kocak-kocak gini, kayak albumnya Om Bagus(Bagus dari grup band Netral,yang mainin lagu Lintang).. durasi tiap lagunya?yaaa,biasa lah,3-5 menitan..kalau ada sepuluh lagu jadi kira-kira kita butuh setengah jam lah untuk mendengarkan album ini sampai habis....

Lirik dan Kunci Gitar: Simpel!kunci-kunci yang gampang,basic,yang ga pake Aad7, a#m, kunci jazz,kunci bawah,kunci atas, apalagi kunci untuk membuka hatimu wahai gadis(gak nyambung meneh)..liriknya juga ga pake kata-kata puitis, namun tetap enak didengar dan dinyanyikan....pokoknya, serba simpel namun ga simpel-simpelan(apa lagi ini?gw aja ga ngerti)...

Album secara fisik: oke kawan-kawan, kita mulai dari kovernya...
jengjengjengjeng...ini kovernya...simpel sekali..ada foto mukanya dan tulisan yang bisa dilihat di gambar ini..
Nah, kita lihat isinya..ada tiga ternyata..

yang pertama adalah CD-nya jelas..ada renungannya di depan..warna dan bentuk CD-nya bisa dilihat di atas..



yang kedua adalah booklet yang berisikan lirik lagu..ada gambar-gambar ilustrasinya..menarik sekali...bisa dilihat di atas untuk kover bookletnya dan dibawah untuk isi bookletnya..


dan yang terakhir adalah....



Lembaran Kuis!yeah!kuisnya apa aja?ada deeeeeehh.....haha..yang jelas kuisnya udah selesai dikerjain,dan siap dikirim pake amplop berperangko 3000 rupiah..




So, that's my review about Lesson #1. This album is very-very different from Teenage Death Star's album....easy listening,simple,and unique..keep the great work up, bro!